Pose Wabup Kepulauan Sula ketika menyampaikan sambutan di Hardiknas

REDLINENEWS-Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Sula Maluku Utara Hi Saleh Marasabesy melepaspeserta lomba karnaval dari jenjang sekolah TK dan Paud.

Dalam sambutannya, Wabup Sula HI. Saleh Marasabessy mengatakan, setiap memperingati hari Pendidikan nasional, berbagi perlombaan kreatifitas bagi guru dan siswa, sebagai rasa kebersamaan dan semangat dalam memajukan dunia pendidikan Indonesia khususnya dalam wilayah Kepulauan Sula.

“lomba karnaval ini, sebagai salah satu tujuan untuk memperkenalkan siswa siswi usia dini pada keberagaman budaya yang ada di indonesia karena indonesia adalah negara yang terdiri dari 38 provinsi dengan berbagai macam keberagaman budaya suku bangsa dan bahasa, ini juga merupakan salah satu cara memajukan pendidikan di indonesia lewat kearifan lokal,”ungkapnya, Kamis (1/5/2025).

Ia menjelaskan, kegiatan ini juga merupakan momentum untuk menumbuhkan rasa patriotisme dan nasionalisme bagi seluruh insan pendidikan, yang ikut memperingati kelahiran tokoh pelopor pendidikan Indonesia, Ki Hadjar Dewantara.

“Saya atas nama pribadi dan pemerintah daerah kabupaten Kepulauan Sula, memberikan apresiasi kepada jajaran dinas pendidikan atas pelaksanaan kegiatan hari ini, dalam rangka menyongsong hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada tgl 2 mei 2025. Ini sebagai wadah kebersamaan bagi parah pendidik yang ada di indonesia terkhususnya di sula, serta orang tua murid yang telah bersedia mengikut sertakan anak anaknya dalam kegiatan lomba karnaval pada hari ini,” ujarnya.

Terpisah Ketua Panitia Hj. Adrawati mengatakan, dalam perayaan hardiknas kali ini, pendidikan anak usia dini baik TK maupun Paud ikut dalam lomba karnaval, tujuannya untuk melatih kreativitas anak-anak, seperti kreativitas dalam mendesain sesuai dengan tema hari pendidikan, yakni partisipasi semesta mewujudkan bermutu untuk semua.

“Jadi lomba desainnya itu seperti tema hari pendidikan dan dituangkan dalam hari karnaval. Dan hari karnaval ini juga memakai pakaian profesi dan pakaian adat tradisional,”tutupnya. (Adit/red)