MEDAN – Sejumlah pengamat ekonomi mengungkapkan keterkejutannya dengan angka inflasi bulanan Sumut pada Desember 2024 yang mendekati 1%. Dengan banyaknya komoditas yang turun harga, Sumut dinilai lebih berpeluang mencetak angka deflasi pada Desember 2024.

“Cukup mengejutkan, terjadi lonjakan inflasi secara bulanan di Sumut yang nyaris menyentuh 1%,” kata Gunawan Benjamin, Pengamat Ekonomi dari Universitas Islam Negeri Sumut, Senin (6/1).

Dia mengaku merasa terkejut dengan angka inflasi bulanan (month to month/mtm) tersebut karena sebelumnya para pengamat di Sumut memerediksi inflasi Desember 2024 tidak sebesar itu. Para pengamat, termasuk Gunawan, sebelumnya memerediksi inflasi bulanan Sumut di Desember 2024 hanya akan berada di kisaran 0,3%-0,5%.

Namun ternyata inflasi Sumut di Desember 2024 mendekati 1%, persisnya 0,98%. Padahal, dengan banyaknya komoditas yang turun harga, Sumut sebenarnya lebih berpeluang mencetak angka deflasi pada Desember 2024.

Menurut Paidi, pengamat lain dari Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, komoditas-komoditas yang mengalami tren penurunan harga pada Desember 2024, salah satunya cabai merah. Cabai merah mengalami penurunan harga dari Rp 50.000 menjadi Rp 40.000 hingga Rp 35.000 per kilogram.

Lonjakan inflasi bulanan

Kemudian cabai rawit ditransaksikan dari sebelumnya Rp 60.000 hingga Rp 63.000 menjadi sekitar Rp 50.000 per kilogram. Selanjutnya daging ayam yang turun harga dari kisaran Rp 38.000 menjadi sekitar Rp 28.000 per kilogram.

Lalu bawang merah dari rentang harga Rp 43.000 – Rp 45.000 menjadi Rp 35.000 – Rp 40.000 per kilogram. Begitu pun dengan harga bawang putih yang turun Rp 1.000 hingga Rp 3.000 per kilogram.

Lonjakan inflasi bulanan itu, lanjut Gunawan, mendorong angka inflasi tahunan (year on year/yoy) Sumut pada Desember 2024 menjadi sebesar 2,12%. Dan angka itu berada di atas rerata nasional yang hanya 1,57%.

Dia mencatat, angka inflasi tahun Sumut pada Desember 2024 bahkan menjadi yang tertinggi kedua di Sumatra setelah aceh yang sebesar 2,17%.

Sebelumnya, BPS melansir angka inflasi tahunan Sumut di 2024 didorong kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,59%, serta kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,12%. Kemudian kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,45%.

Selanjutnya kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,67%, serta kelompok kesehatan sebesar 1,82%. Lalu kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,34%, serta kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,90%.

Data BPS

Berikutnya kelompok pendidikan sebesar 0,99%, serta kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,19%. Terakhir, kelompok perawatan pribadi dan
jasa lainnya sebesar 6,40%.

Mengacu data BPS, ini bukan kali pertama Sumut mencetak angka inflasi tahunan di atas 2% sepanjang 2024. Pada Januari, Februari dan Juli 2024, Sumut mencetak angka inflasi tahunan masing-masing sebesar 2,16%, 2,50% dan 2,06%. Inflasi tahunan Sumut pada Juni 2024 bahkan mencapai 3,55%. (Ril)

redaksi
Editor
Rivai Umasugi
Reporter